SEJARAH STASIUN KLIMATOLOGI BALI
Awal Pendirian
Stasiun Klimatologi Negara di bawah Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) adalah nama yang pertama kali disematkan untuk Stasiun Klimatologi di Pulau Bali. Negara adalah nama sebuah Kecamatan di Kabupaten Jembrana, lokasi dimana stasiun klimatologi dibangun.
Awal Operasi
Stasiun Klimatologi Negara mulai beroperasi dengan melakukan kegiatan pengumpulan dan pengiriman unsur cuaca / pengamatan synoptic setiap 3 jam sekali (dimuali pukul 08.00 - 18.00 WITA) untuk unsur cuaca dan iklim di satu titik (lokasi stasiun klimatologi), dengan pengiriman data menggunakan sarana komunikasi radio SSB ( Single Side Band)
Pertama Pengamatan Iklim
Stasiun Klimatologi Negara mulai melakukan pengamatan iklim selain pengamatan synoptic, dari jam 07.20 - 18.21 WITA sebagai aktualisasi tugas dan fungsi sebuah stasiun klimatologi klas II
dari Perhubungan ke LPND
Dengan Keputusan Presiden RI No 46 dan 48 tahun 2002, BMG mengalami perubahan struktur menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen ( LPND) terlepas dari Departemen Perhubungan yang berpengaruh terhadap Stasiun Klimatologi Negara
Menjadi Koordinator Pos Hujan
Stasiun Klimatologi Negara ditunjuk sebagai koordinator seluruh Pos Hujan yang berada di Provinsi Bali, yang berimplikasi bahwa pusat pengumpulan data hujan/data iklim dan analisisnya menjadi tanggung jawab Stasiun Klimatolog Bali yang sebelumnya dipegang oleh Balai Besar Meteorologi Geofisika Wilayah 3 Denpasa.
Berganti Nama
Melalui peraturan Presiden No. 61 tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) berganti nama menjadi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Yang menandai bahwa bidang klimatologi semakin diakui di Indonesia dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Stasiun Klimatologi Negara
Dari Negara ke Jembrana
Stasiun Klimatologi Negara berubah nomenklatur menjadi Stasiun Klimatologi Jembrana
Dari Jembrana ke Bali
Stasiun Klimatologi Jembrana berubah nomenklatur menjadi Stasiun Klimatologi Bali